Dysagita Blog
ABOUT CONTACT FOLLOW
Welcome to dysagita blog ^^ thanks for visiting my blog :3 please follow me for other information^^ thankyou, arigatou, gomawo, xie-xie ^^ :3
Jatinangor ?
Jatinangor?

Mungkin sebagian orang masih belum tau Jatinangor dimana, dibilang bandung? bukan, Trus apa? 


Jatinangor merupakan desa yang berdebu kota, dimana dosen dan mahasiswa Universitas Padjadjaran, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), IKOPIN, dan Universitas Winaya Mukti (sekarang ITB) menjalankan proses belajar mengajar. 


Aku sendiri sekarang sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas yang ada di desa yang berdebu kota ini, yaitu Universitas Padjadjaran. Aku ingin bercerita sedikit tentang kampusku. Awal mulanya berdiri Universitas Padjadjaran ini dilalui beberapa proses yang sangat bersejarah Mulai tanggal 11 September 1957 Universitas Padjadjaran secara resmi didirikan melalui Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1957, dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 September 1957 setelah melalui beberapa proses.
Pada awal berdirinya, Unpad memiliki 4 fakultas, saat ini telah berkembang menjadi 16 fakultas dan program pascasarjana. Program yang ditawarkan Unpad meliputi program doktor (S-3) terdiri dari 9 program studi, program magister (S-2) terdiri dari 19 program studi, 2 program spesialis, 5 program profesi, dan program sarjana (S-1) terdiri dari 44 program studi, program diploma III (D-3) terdiri atas 32 program studi dan program diploma IV (D-4) terdiri atas 1 program studi. Unpad juga memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) sebagai wadah untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Lahirnya Universitas Padjadjaran merupakan puncak dari gerakan pencerdasan kehidupan masyarakat Jawa Barat yang sudah dirintis oleh beberapa tokoh, antara lain Raden Dewi Sartika, Siti Jenab, Ayu Lasminingsih, K.H. Abdul Halim, dan K.H. Hasan Mustofa.
FEB Unpad Dipatiukur 
FEB Unpad Jatinangor
Aku sendiri merupakan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad jurusan Akuntansi, sebelumnya Fakultas ku berada di Dipatiukur, lalu sejak tahun 2016 semua mahasiswa tahun 2015 keatas dialihkan kegiatan akademiknya di Jatinangor. Awalnya aku sedih karena tidak bisa berkuliah di bandung, tapi setelah beberapa tahun tinggal di Jatinangor aku lebih suka tinggal disini daripada tinggal di Bandung.
Kenapa begitu? Pertama, biaya hidup di Jatinangor tidak terlalu besar, mulai dari Kostan, makanan, transportasi dan lain-lain. 
Kedua, makanan disini cukup murah murah loh! kalian bisa makan kenyang dengan menu yang lengkap mulai dari sayuran, lemak hanya dengan biaya dibawah Rp 15.000, dan ini sudah aku rangkum beberapa warung di Jatinangor yang Worth it to buy and try.
Dan masih banyak lagi warung makan lainnya, pokoknya kalian jangan takut krisis keuangan karena makanan yang mahal. 


Trus yang menjadi iconic di Jatinangor sendiri yaitu Mall yang hanya ada satu-satunya disitu yaitu Jatinangor Town Square atau biasa disingkat Jatos, ukurannya juga kecil jika dibandingkan dengan Mall-Mall yang ada di Bandung, tapi walaupun kecil fasilitas yang ada cukup memadai, mulai dari XXI dan foodcourt. 

Kalo kamu pertama kali ke Jatinangor dan nanyain makanan yang paling enak? Kue Balok jawabannya! 

Dan biasanya pada malam hari para Mahasiswa bahkan warga dari berbagai daerah rame untuk sekedar nongkrong di Kue Balok Mang Salam. Konsep dari toko ini juga mengusung tema Outdoor dengan kursi di susun diluar dengan dihiasi lampu tumblr dipinggirnya.

Sekian dulu cerita ku tentang Jatinangor, dilain kesempatan aku akan bercerita lebih banyak kepada kalian semua! 






0 Comments

Posting Komentar





Older Post